Jurubicara.com— Model Public Speaker Talk To. Apakah kita berbicara dengan pola hubungan atasan dan bawahan?
Mungkin, pola dan pemikiran lama tentang kepemimpinan perlu mengalami transformasi. Apakah anda masih pernah mendengar, pernyataan, “Lakukan sesuai perkataanku, atau kau dipecat?”
Model Public Speaker Talk To Atasan Dan Bawahan
Kekinian tentu, banyak pola hubungan atasan dan bawahan yang positif. Dalam konteks ini, pola hubungan atasan dan bawahan merupakan pola yang otoriter.
Pola hubungan yang atasan dan bawahan merupakan pola berbicara yang cenderung formal, kaku, dan tegas. Atasan menjadi dominan sementara bawahan menjadi co-dominan.
artikel presentasi yang baik untuk anda baca: Cara Membuat Presentasi Yang Efektif
Atasan harus didengar, sementara bawahan harus mendengar. Pada proses ini tidak dimungkinkan ada suara sela, pertanyaan, dan ungkapan ketidaksetujuan.
Model Public Speaker Talk To Orang Tua dan Anak
Tentu, pola hubungan orang tua dan anak banyak yang baik. Namun, konteks dalam materi ini adalah pola hubungan orang tua dan anak yang kaku.
Pola hubungan yang hirarkis dan sangat mendominasi. Dalam kasus adanya kesalahan dari sang anak, maka tidak ada ruang bagi pembelaan diri sang anak.
Pola komunikasi satu arah yang tidak memungkinkan adanya interaksi. Pesan yang disampaikan public speaker bagaikan perintah, komando,dan instruksi yang harus dilakukan, segera!
Artikel public speaking yang direkomendasikan untuk anda:
Pernahkah anda berada di dalam sebuah acara dengan model public speaker talk to? Penulis pernah hadir di dalam sebuah pelatihan, dimana sang pembicara dengan nada sombong dan marah mengusir seorang peserta yang ketahuan sedang bermain HP.
Sang pembicara talk to, dengan tegas mengatakan,”Kalau tidak mau mendengar, silahkan keluar!”
Sebagai seorang public speaker tentu, sangat tidak adil untuk hanya menyalahkan orang lain. Audiens yang merasa bosan dengan materi presentasi juga merupakan bentuk feedback atas performa presentasi yang tidak optimal, bukan?
Model Public Speaker Talk To Guru dan Murid
Guru yang baik menginspirasi. Guru besar mengaspirasi!
Tentu, konteks pernyataan di atas berbicara tentang guru yang baik dan guru besar yang baik, bukan?
Namun, kadang kala terjadi, pola hubungan guru dan murid yang tidak ideal. Contoh yang kurang baik adalah pola hubungan di mana guru memperlakukan murid hanya sekedar sebagai objek dan bukan subjek.
Artikel Public Speaking Juru Bicara Indonesia:
Pola hubungan yang mendemostrasikan jurang antara pendidikan, pengalaman, dan otoritas. Pola hubungan model public speaker yang tidak menghargai audiens dengan baik.
Berapa banyak guru yang menghukum murid yang ketahuan merokok? Padahal sang guru sendiri merupakan perokok. Pada situasi ini yang terjadi adalah pembenaran bukan?
Kesimpulan Model Public Speaker Talk To
Model public speaker talk to mungkin bisa dipergunakan dalam situasi pelik, genting, dan krisis. Namun, sebaiknya dihindari dalam pola hubungan jangka panjang.
Feedback audiens justru sangat penting di dalam penyajian presentasi. Sama penting dengan kemampuan public speaker sendiri untuk menampilkan performa presentasi terbaik.
Jadi, mari mulai mengembangkan pola hubungan yang saling membangun dengan audiens. Jadikan audiens menjadi peserta aktif dan bukan hanya sekedar penonton. (Bertinus Sijabat—Juru Bicara Indonesia)
Leave a Reply