
Jurubicara.com — Kemampuan membujuk persuasif. Kemampuan membujuk persuasif adalah keterampilan untuk melakukan tantangan pada audiens untuk bertindak. Para pembicara persuasif harus mengasah keterampilan persuasi ini untuk menciptakan dampak yang lebih nyata.
Kemampuan membujuk persuasif
Kecerdasan presentasi persuasi bukan hanya sekedar mampu menyajikan presentasi secara elegan. Kemampuan presentasi persuasi bukan hanya dapat mempersembahkan presentasi secara meyakinkan. Lebih daripada itu, keterampilan persuasi adalah kecerdasan untuk membujuk audiens untuk mengambil keputusan secara sukarela.
Kemampuan membujuk persuasif didasarkan atas kemampuan membujuk dengan tantangan abstrak, membujuk dengan tantangan nyata, membujuk dengan tantangan tertulis dan membujuk dengan tantangan terinci.
Kemampuan membujuk persuasif membujuk dengan tantangan abstrak
James E. Lee menyampaikan tantangan kepada kelompok kerja Gulf. Tugasnya adalah untuk menemukan formula kerja yang efektif untuk perusahaan Gulf.
Dalam presentasinya, James E. Lee mengingatkan audiens untuk bertindak secara nyata. Tantangan ini adalah pengulangan dari tugas sebelumnya yang diberikan pada kelompok kerja yang hadir.
“Saya menantang anda untuk membantu menjadikan Gulf lebih ramping dan lebih baik. Saya percaya bahwa anda sudah menemukan formula itu. Sekarang, saya menantang anda untuk kembali ke pekerjaan anda dan sampaikan bahwa Gulf sedang bekerja dan Gulf memiliki daya saing untuk meningkatkan keuntungan dan membangun kesuksesan kita semua.”
Abstrak adalah tidak berwujud; tidak berbentuk; mujarad; niskala. Tantangan abstrak adalah tantangan yang tidak berbentuk spesifik. Tantangan yang bersifat umum.
Kemampuan membujuk persuasi dengan tantangan nyata
Tantangan nyata adalah bujukan yang secara riil dapat dilakukan, dapat dirasakan, atau dapat dilihat oleh audiens pendengar.
James E. Lee tidak berhenti pada tantangan abstrak, namun melanjutkan dengan tantangan nyata. “Di atas meja dekat pintu keluar, ada sebuah amplop untuk anda masing-masing. Amplop ini berisikan satu set pena dan pensil sebagai penghargaan atas kinerja anda semua. Amplop itu adalah simbol dari sejarah Gulf yang akan anda tuliskan. Dengan kinerja anda, maka anda akan menuliskan karya terbaik di Gulf.”

Kemampuan membujuk persuasi dengan tantangan tertulis
John Martin mengembangkan keterampilan membujuk secara tertulis. Dalam pertemuan dengan karyawan Aetna, John Martin secara sengaja meletakkan kertas catatan di kursi karyawan.
Pada saat membahas catatan keuntungan yang buruk. John Martin meminta karyawan untuk menulis dua rekomendasi catatan yang akan direalisasikan tahun depan. Karyawan boleh menuliskan saran apa saja yang penting tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan, pelayanan dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.
Audien pendengar berpikir bahwa John Martin akan mengumpulkan kertas catatan ini. Namun, hingga presentasi persuasif akan berakhir, John Martin tidak meminta rekomendasi tertulis untuk dikumpulkan. Malah, John Martin menegaskan,”Silahkan taruh catatan rekomendasi itu di dinding kerja. Rencana kerja itu disusun oleh anda sendiri. Catatan kerja itu akan mengingatkan anda bahwa nasib perusahaan ini ada di tangan anda sendiri!”
Kemampuan membujuk persuasif membujuk dengan tantangan terinci
Larry Cohen adalah seorang penulis pidato professional. Baginya, kemampuan membujuk dengan tantangan terinci adalah keharusan bagi pembicara persuasi.
Setiap pembicara politik yang sedang kampanye harus selalu diserta pernyataan bujukan, “Pilihlah saya.” Setiap penjual professional harus mengembangkan kebiasaan dengan pertanyaan,”apakah anda mau membayar tunai, cek atau kredit?”
Tantangan terinci merupakan kemampuan membujuk dengan meminta audiens melakukan hal-hal tertentu secara jelas. Audiens tidak bingung dengan tindakan yang harus diambil olehnya. Bujukannya jelas, lugas dan tuntas.
“Pilihlah Saya” adalah ungkapan tegas yang menantang para pemilih untuk bersikap jelas. “Apakah anda bayar tunai, cek, atau kredit?” Merupakan pilihan solusi yang semua jawabannya adalah ya untuk membeli!
Kesimpulan Kemampuan Membujuk Persuasif
Kemampuan membujuk persuasif adalah keterampilan untuk membujuk dengan tantangan abstrak, membujuk persuasi dengan tantangan nyata, membujuk persuasi dengan tantangan tertulis, dan membujuk dengan tantangan terinci.
Tujuan presentasi persuasi adalah untuk membujuk, menantang, dan menggugah audiens untuk mengambil keputusan secara sukarela. Keterampilan presentasi persuasif ini tentu diperlukan di semua bidang pekerjaan, bisnis dan kehidupan.
Apakah anda membutuhkan kemampuan membujuk persuasif? Ikutilah Training Presentasi Persuasif yang diselenggarakan oleh Juru Bicara Indonesia. Apakah anda ingin perusahaan anda bertumbuh dengan kinerja yang lebih baik? Berikan karyawan anda kesempatan untuk mengikuti Training Presentasi Persuasif. (Bertinus Sijabat — Juru Bicara Indonesia)
Leave a Reply