Menjadi Pembicara Yang Percaya Diri

menjadi pembicara yang percaya diri saat berbicara di depan umum
menjadi pembicara yang percaya diri saat berbicara di depan umum

Jurubicara.com-Pelatihan Public Speaking Yogyakarta. Menjadi Pembicara Yang Percaya Diri adalah dambaan setiap pembicara publik. Namun, tidak semua pembicara publik memiliki kepercayaan diri yang baik. Meski demikian, rasa percaya diri  dapat ditingkatkan melalui pelatihan, pengalaman, dan pemahaman yang tiada henti.

Pembicara yang percaya diri adalah pembicara yang merasa nyaman dengan diri sendiri, merasa dekat dengan audiens pendengar, dan menguasai materi presentasi dengan sangat baik. Dengan kata lain, pembicara yang percaya diri adalah pribadi yang mencintai dirinya sendiri secara positif, mencintai audiens pendengar sebagai sahabat yang baik, dan mencintai materi presentasi yang disampaikannya.

menjadi pembicara yang percaya diri cara berbicara di depan umum
menjadi pembicara yang percaya diri cara berbicara di depan umum

Menjadi Pembicara Yang Percaya Diri-Shaquelle O’Neal

Shaquelle O’Neal bukan sekedar seorang pebasket fenomenal. Dia juga adalah seorang pembicara yang percaya diri. Ketika sedang berbicara di depan umum, dia tahu apa yang sedang diucapkannya, dampaknya, dan cara mengungkapkannya dengan benar.

Saat pertama kali diperkenalkan sebagai seorang pemain Orlando Magic, saat itu Shaq belum menjadi seorang pemain basket yang terkenal. Justru, ia sedang mengawali karirnya di dalam kompetisi basket profesional.

Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan tim Orlando Magic, Shaq memulai penampilannya di depan umum. Bukan untuk memainkan bola basket, justru dia menyampaikan pidato di depan umum. Tidak  tanggung-tanggung, Shaq harus berbicara di hadapan lebih dari 300 orang tokoh masyarakat!

menjadi pembicara yang percaya diri saat berbicara di depan umum
menjadi pembicara yang percaya diri saat berbicara di depan umum

Menjadi Pembicara Yang Percaya Diri-Durasi Waktu Singkat

Pidato yang disampaikan oleh Shaq bukan pidato biasa. Dari sisi durasi waktu: sangat singkat. Dari sisi jumlah kalimat: sangat ringkas. Dari sisi performa: luar biasa.

“Saya sangat gembira mengawali karir NBA saya….” Lalu, Shaq terdiam cukup lama. Kemudian, dia melanjutkan,” Disini, di Orlando,” hanya kata-katalah itulah yang terlontar dari bibir Shaq. Ya, hanya kata-kata itulah yang menjadi materi pidato Shaq!

Singkat, padat dan jelas. Ringkas, sederhana, dan tegas. Singkat berarti: tidak membutuhkan waktu lama. Singkat berarti: tidak membutuhkan kalimat yang bertele-tele. Singkat berarti: tidak membutuhkan konsentrasi audiens pendengar yang berlebihan.

menjadi pembicara yang percaya diri cara berbicara di depan umum Shaq
menjadi pembicara yang percaya diri cara berbicara di depan umum Shaq

Menjadi Pembicara Yang Percaya Diri-Teknik Jeda

Shaq memainkan strategi yang luar biasa saat pidato. Dia memberikan waktu jeda – pause- istirahat sejenak. Dia memberikan kesempatan kepada audiens pendengar untuk menikmati kata-katanya, mencerna kalimatnya, dan memahami pernyataannya.

Teknik Jeda dalam pidato sangat penting, baik bagi sang pembicara maupun bagi audiens pendengar. Bagi sang pembicara, jeda waktu pidato berarti sebuah kesempatan untuk mengumpulkan kekuatan kata-kata, ide, atau gagasan yang lebih. Bagi audiens pendengar, jeda waktu pidato berarti kesempatan untuk mengingat, menerima, dan menyetujui ungkapan pernyataan sang pembicara.

Jeda waktu pidato berarti memberikan kesempatan bernapas, berpikir, dan bereaksi bagi audiens pendengar. Jeda waktu pidato berarti memberikan kesempatan untuk berbicara, berpikir, dan berimprovisasi yang lebih baik bagi sang pembicara.

menjadi pembicara yang percaya diri agar lancar berbicara di depan umum
menjadi pembicara yang percaya diri agar lancar berbicara di depan umum

Menjadi Pembicara Yang Percaya Diri-To The Point

To The Point berarti mengungkapkan dengan jelas apa yang menjadi pesan utama pidato. To the point berarti menyatakan dengan tegas apa yang menjadi inti pernyataan. To The Point berarti memberitahukan dengan lugas tujuan yang hendak diraih.

Shaq menjelaskan hasrat hatinya tanpa berputar-putar. Shaq menjelaskan kerinduannya untuk mengawali karir profesional NBA di Orlando. Shaq memaparkan impiannya untuk bermain basket di hadapan orang-orang yang memiliki keinginan yang sama untuk menjadi yang terbaik!

Hasilnya? Audiens pendengar menyambutnya dengana tepuk tangan meriah. Audiens pendengar menerimanya dengan tepuk tangan berdiri. Audiens pendengar memberikan standing ovation yang luar biasa.

menjadi pembicara yang percaya diri tips public speaking Shaq
menjadi pembicara yang percaya diri tips public speaking Shaq

Tips public speaking- Menjadi Pembicara Yang Percaya Diri

Menjadi pembicara yang percaya diri bukanlah impian yang terlalu tinggi untuk diraih. Menjadi pembicara yang percaya diri dapat dicapai dengan cara menghargai diri sendiri, menghargai audiens pendengar, dan menguasai materi presentasi dengan baik.

Pembicara yang percaya diri mampu berbicara dengan durasi waktu singkat, materi presentasi sederhana, dan teknik jeda waktu pidato. Pembicara yang percaya diri tahu memaksimalkan waktu konsentrasi terbaik dari audiens pendengar. Pembicara yang percaya diri tahu: perhatian, atensi, dan fokus audiens pendengar akan sangat maksimal saat awal pidato! (Bertinus Sijabat-www.jurubicara.com)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*